Lahir:
Constanta, 2 November 1951
Jabatan:
= Presiden Romania, terpilih 12 Desember 2004
= Ketua Partai Demokratik
Pendidikan:
1976 Institut Pelayaran jurusan komersial di Constanta
Karier:
= Pelaut di kapal dagang Navrom, menjadi kapten 1981-1987
= Kepala Perwakilan Navrom di Antwerpen (Belgia) dan Belanda 1987-1989
= Direktur Jenderal Bidang Inspektorat Perkapalan Sipil di Departemen Perhubungan
Karier Politik:
= Mulai aktif di Front Pembebasan Nasional (FSN)1991
= Anggota parlemen 1992
= Menteri Perhubungan 1993
= Partai Demokratik dan ikut kampanye menjadi presiden 1996, namun gagal dan terpilih menjadi anggotaparlemen
= Menteri Perhubungan 2000
= Wali Kota Bucharest,dua kali terpilih pada 2001 dan 2004
= Ketua Partai Demokratik menggantikan Roman 2001
= Ketua (bersama) Aliansi Keadilan dan Kebenaran, gabungan Partai Demokratik dan PNL, September 2003
= Presiden Romania, terpilih 12 Desember 2004
Traian Basescu Pelaut Jadi Presiden Romania
Ingat Romania, ingat Nicolae, pemimpin komunis Romania Nicolae Andruta Ceausescu yang ditembak mati pada 25 Desember 1989. Namun, 15 tahun setelah itu, antek-antek komunis tak kunjung lenyap. Hari Minggu 12 Desember, "tembakan" kedua bagi eks komunis terjadi dengan kemenangan Traian Basescu (53) pada pemilu presiden babak kedua.
Kemenangan mantan kapten kapal tanker itu menandai perubahan di negara Balkan terbesar, yang dikatakan indah dengan panorama pegunungan Carpathia, Alpen Transylvania, serta berpantaikan Laut Hitam. Negara ini masih terus bergelut melepas warisan komunisme.
Karena itu, ribuan warga berdansa di lapangan utama Bucharest menyambut Basescu, wali kota ibu kota Romania. Mereka juga merayakan kepergian veteran eks komunis, Presiden Ion Iliescu, yang mendominasi arena politik sejak 1989.
"Ini adalah revolusi kedua," kata Stelian Tanase, analis politik independen. "Era Iliescu berakhir sudah."
Basescu meraih 51,2 persen suara, sementara lawannya, Perdana Menteri Adrian Nastase, meraih 48,8 persen. Nastase adalah dukungan Iliescu dan juga Ketua Partai Demokrat Sosial (PSD), yang sebelumnya adalah Partai Komunis.
PSD dan Iliescu telah memimpin Romania pascakomunis. Sebuah koalisi reformis yang lemah dan gagal menepati janji untuk membawa negara itu keluar dari malaise telah memberikan angin kepada komunisme. "Rakyat telah memberi Romania kesempatan kedua," kata Basescu, yang sebenarnya merupakan bagian dari rezim lama. "Saya berjanji, kali ini tidak akan menyia-nyiakan waktu."
Kemenangan Ketua Partai Demokratik itu tak mudah. Intrik-intrik dari kubu PSD cukup gencar untuk menggagalkannya. Pada pemilu babak pertama 28 November lalu dia meraih 33,92 persen suara dan Nastase yang bergaya otoriter meraih 40,94 persen. Karena tidak ada calon yang meraih suara di atas 50 persen, pemilu kedua dilakukan.
Basescu maju sebagai calon dari kubu oposisi bernama Aliansi Keadilan dan Kebenaran. Pilihan sebenarnya jatuh pada mantan Ketua Partai Liberal Nasional (PNL) Theodor Stolojan, tetapi ia mundur pada 2 Oktober dengan alasan kesehatan.
Pengunduran itu disebabkan munculnya ancaman pembeberan soal gangguan jiwa yang dialami Stolojan pada dekade 1980-an dan tuduhan manipulasi terhadapnya ketika dia menjabat perdana menteri periode 1991-1992. Lalu Basescu ditunjuk dan menyebut diri sebagai alternatif berkulit tebal yang tidak akan bisa diancam atau diintimidasi.
Sebelum terpilih kembali untuk jabatan Wali Kota Bucharest kedua pada 2004, jaksa membuka kembali file berusia sembilan tahun. Isinya, mempertanyakan privatisasi perusahaan negara yang terjadi ketika Basescu menjabat Menteri Perhubungan di era pemerintahan yang dipimpin PM Petre Roman dan PM Stolojan pada 1991-1992.
Investigasi dilakukan pertama kali pada 1996, namun kesalahannya tak terbukti. File itu dibuka lagi pada 2003. Kemudian diketahui bahwa Menteri Kehakiman Rodica Stanoiu saat itu dipaksa membuka file basi itu oleh PSD.
Basescu juga dituduh oleh PSD dan Partai Aliansi Populer pernah berperan sebagai informan untuk polisi rahasia rezim komunis, yang bisa berujung dengan pencabutan nyawa seseorang. Pada September lalu tuduhan itu dilacak kembali ke Departemen Pertahanan.
Aliansi Populer tidak bisa memberikan bukti dan diminta membayar denda simbolik sebesar 500 lei (Rp 180) sekaligus membersihkan nama Basescu serta memperlihatkan tuduhan itu hanya untuk membantai Basescu.
Basescu lahir di sebuah desa di Kabupaten Constanta pada 2 November 1951. Ia lulus pada 1976 dari Institut Pelayaran jurusan komersial di Constanta.
Bekerja sebagai pelaut di kapal dagang Navrom, ia menjadi kapten periode 1981-1987. Periode 1987-1989, Basescu adalah Kepala Perwakilan Navrom di Antwerpen (Belgia) dan Belanda, kemudian menjadi Direktur Jenderal Bidang Inspektorat Perkapalan Sipil di Departemen Perhubungan.
Karier politiknya dimulai pada 1991. Untuk dua tahun berikutnya dia menjabat Menteri Perhubungan pada pemerintahan yang didominasi oleh Front Pembebasan Nasional (FSN), yang membawanya menjadi anggota parlemen pada 1992. Namun, tahun itu juga FSN pecah.
Basescu mengikuti Petre Roman ke Partai Demokratik. Pada 1996, dia mencoba ikut kampanye menjadi presiden, namun gagal meski terpilih sebagai parlemen dan hingga 2000 menjabat Menteri Perhubungan.
Pada Juli 2000 dia terpilih sebagai Wali Kota Bucharest dan terpilih lagi pada 2004. Pada 2001 Basescu menjadi Ketua Partai Demokratik menggantikan Roman. Kemudian dia menjadi Ketua (bersama) Aliansi Keadilan dan Kebenaran, gabungan Partai Demokratik dan PNL, pada September 2003.
Faktor di balik kemenangan Basecu adalah janjinya melakukan reformasi hukum, penjagaan perbatasan, pemberantasan korupsi dan kemiskinan, serta pengetatan subsidi pada badan usaha milik negara. Janji ini mempermalukan kubu PSD yang sarat dengan skandal korupsi, sekaligus sesuai dengan persyaratan Uni Eropa (UE) agar negara itu semakin mulus untuk menjadi anggota UE pada 2007.
Menjadi anggota UE adalah idaman bagi sebagian besar warga Romania. PSD dinilai lamban untuk mewujudkan impian itu. Dengan menjadi bagian UE, warga berharap Romania yang berpenduduk 22,3 juta jiwa dan berstatus negara paria itu akan bisa terangkat. Pendapatan per kapita negara yang bertetangga dengan Ukraina, Bulgaria, Serbia-Montenegro, dan Moldova ini adalah 2.300 dollar AS.
Saat memberikan pidato, Basescu menjanjikan pemerintahan yang ramah kepada warga dan menyerukan kubu PSD untuk tunduk saja kepada pihaknya. Kekalahan kubu PSD pada pemilu parlemen juga membuat Basescu menguasai parlemen dan berwewenang menunjuk PM baru. "Kita akan melaju pada kecepatan penuh menuju UE," kata Basescu, yang akan menunjuk Calin Popescu Tariceanu dari aliansinya sebagai PM baru.
Basescu tampaknya juga akan diterima dunia karena tak memiliki kaitan dengan komunisme dan menghindari koalisi dengan Partai Romania Raya. Partai ini sangat nasionalis dan anti terhadap minoritas. ►e-ti/Simon Saragih, Kompas 22 Desember 2004)
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)